Orang-orang Romawi benar-benar sangat terkejut ketika mereka mengetahui kapal-kapal Turki Utsmani sudah berada di Tanduk Emas. Tidak ada seorang pun yang memercayai apa yang telah terjadi. Akan tetapi, kenyataan yang mereka saksikan membuat orang-orang Romawi tertunduk mengakui perencanaan luar biasa ini.
Kategori: Tarikh Khulafa
[Tarikh Khulafa] Peperangan Laut, Jalan untuk Menaklukkan Konstantinopel
Kota Konstantinopel adalah kota maritim yang tidak mungkin bisa dikepung dan ditaklukkan tanpa adanya kekuatan angkatan laut yang mumpuni untuk bisa merealisasikan tugas ini.
[Tarikh Khulafa] Sultan Muhammad al-Fatih Memulai Penyerangan dan Pengepungan Kota Konstantinopel
Pasukan Turki Utsmani bertempur dengan semangat yang menggelora dan berperang mati-matian. Mereka dipimpin langsung oleh Sultan Muhammad al-Fatih. Pada saat yang sama, tentara Byzantium mempertahankan kotanya dengan gigih di bawah komando Kaisar Konstantin.
[Tarikh Khulafa] Strategi Sultan Muhammad al-Fatih agar Mampu Menaklukkan Kota Konstantinopel
Sultan Muhammad al-Fatih mempersiapkan serangan ke Konstantinopel secara seksama dengan mengetahui informasi-informasi tentang kondisi kotanya, serta menyiapkan peta-peta yang dibutuhkan untuk mengepungnya. Sultan turun langsung dalam mengawasi situasi dan kondisi kota tersebut. #TarikhKhulafa
[Tarikh Khulafa] Persiapan Sultan Muhammad al-Fatih untuk Penaklukan Konstantinopel
Sultan Muhammad al-Fatih bercita-cita menaklukkan Konstantinopel dan senantiasa berpikir tentang cara untuk menguasai ibu kota Kekaisaran Byzantium tersebut. Ia mengerahkan segenap kemampuannya dalam membuat perencanaan dan strategi untuk menaklukkan Kota Konstantinopel.
[Tarikh Khulafa] Syekh Aq Syamsuddin dan Pembentukan Kepribadian Muhammad al-Fatih
Sifat religius Muhammad al-Fatih yang tinggi adalah manifestasi dari pendidikan Islam yang baik, yang ia pelajari sejak usia belia. Ini semua berkat upaya keras ulama terbaik yang membimbingnya. Juga oleh kebersihan hati guru-gurunya, jauhnya mereka dari tipu muslihat dunia dan kesia-siaan, serta kesungguhan yang tinggi.
[Tarikh Khulafa] Peran Besar Syekh Al-Kaurani terhadap Muhammad al-Fatih
Pendidikan Islam yang kuat dan guru dari kalangan ulama yang mulia yaitu Syekh Al-Kaurani berpengaruh besar terhadap Muhammad II setelah menjadi sultan kelak. Syekh Al-Kaurani tidak segan-segan memberikan koreksinya kepada Sultan Muhammad al-Fatih ketika menemukan ada sesuatu yang bertentangan dengan syariat pada diri dan kebijakan yang dikeluarkan sultan.
[Tarikh Khulafa] Berbagai Upaya Penaklukan Kota Konstantinopel, dari Umayyah hingga Utsmaniyyah
Konstantinopel merupakan salah satu kota terpenting di dunia. Karena merupakan kota paling besar dan strategis, Konstantinopel menjadi kota yang memiliki keistimewaan di mata dunia. Sejak Muhammad al-Fatih memegang kekuasaan pada 855 H, ia bercita-cita untuk menaklukkan Konstantinopel dan berpikir serius tentang cara menaklukkannya.
[Tarikh Khulafa] Sultan Muhammad al-Fatih
Setelah melakukan berbagai perbaikan dalam negeri, Sultan Muhammad al-Fatih mulai mengarahkan pandangannya kepada wilayah-wilayah Kristen di Eropa. Sultan bertekad untuk menaklukkan wilayah-wilayah di Eropa dan menyebarkan Islam di sana.
[Tarikh Khulafa] Sultan Murad II (824—855 H)
Negara-negara kafir berusaha memengaruhi negeri-negeri yang sudah tunduk kepada Daulah Utsmaniyah. Mereka diprovokasi untuk membangkang dan melakukan perlawanan terhadap Turki Utsmani. Akan tetapi, Sultan Murad II cukup sigap menghadapi geliat pergerakan berbahaya ini.
[Tarikh Khulafa] Sultan Muhammad I Menumpas Pemberontakan Kelompok Aliran Sesat
Syekh Badruddin menyerukan mazhab yang menyimpang. Ia tidak membedakan antara muslim dan nonmuslim dalam hal akidah. Sultan Muhammad I mengirim salah satu panglima perangnya dengan tentara yang berjumlah besar untuk memerangi Badruddin dan akhirnya mampu mengalahkan mereka.
[Tarikh Khulafa] Keberhasilan Sultan Muhammad I Mengembalikan Daulah Ustmaniyah dari Keterpurukan
Sultan Muhammad I berhasil mengembalikan wilayah-wilayah yang lepas dari kekuasaan Daulah Utsmaniyah. Dengan segenap kemampuan yang ada, Sultan Muhammad I berhasil menyatukan kembali kekuatan Daulah Utsmaniyah yang tersisa hingga menjadi dinamis dan akhirnya Daulah ini terlahir kembali.