[Dunia Remaja] Awaited Special Moment

[Dunia Remaja] Awaited Special Moment

Muslimah News, DUNIA REMAJA — Hai, Sobat. Enggak terasa kita sudah berada pada akhir Ramadan. Kalau kita perhatikan, kemacetan di jalan raya meningkat drastis. Itu tandanya Lebaran sebentar lagi. Kesibukan cukup tinggi karena semua orang menyiapkan acara bertaraf internasional, yaitu Idulfitri alias Lebaran berjemaah! hehe.. Idulfitri adalah waktu yang dinanti oleh kaum muslim di seantero dunia. Jelas, dong! Gimana enggak, setelah berpuasa satu bulan lamanya, hari yang dinanti itu akan tiba. Jangan lupa bersyukur, ya. Alhamdulillah. Akan tetapi, Ramadan enggak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan hawa nafsu. Benar, enggak?

Gembira Sambut Idulfitri

Sobat, Idulfitri atau sering juga disebut Lebaran memang momen penting. Why? Ini karena dalam Islam hanya ada dua Hari Raya, yakni Idulfitri dan Iduladha.

Sahabat Anas bin Malik ra. menceritakan, ketika Nabi saw. tiba di Madinah, masyarakat Madinah memiliki dua hari yang mereka rayakan dengan bermain. Kemudian, Nabi saw. bertanya, “Dua hari apakah ini?” Mereka menjawab, “Kami merayakannya dengan bermain pada dua hari ini ketika zaman jahiliah.” Kemudian Nabi saw. bersabda, “Sesungguhnya, Allah telah memberikan ganti kepada kalian dengan dua hari yang lebih baik, yakni Idulfitri dan Iduladha.” (HR Ahmad, Nasai, Abu Daud, dan Shahih).

Idulfitri dan Iduladha keduanya dihubungkan dengan dua ibadah besar. Idulfitri dihubungkan dengan puasa Ramadan, sedangkan Iduladha dengan ibadah haji. So, sebagai kaum muslim, kita harus gembira, dong, menyambut hari istimewa ini. Enggak heran banyak orang yang sangat sibuk menyiapkannya. Apa aja, sih, yang biasanya dilakukan saat menyambut Lebaran di masyarakat?

Hmm… Aktivitas masyarakat dalam hal ini memang bermacam-macam. Bahkan, beberapa di antaranya sudah menjadi tradisi turun temurun. Ada yang sibuk bikin kue, ketupat, dan rendang. Jangan ngiler, ya. Ada juga yang mengecat rumah atau beli baju baru. Pada malam Idulfitri atau dikenal sebagai malam takbiran, orang-orang dari berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, atau dewasa ramai keliling kampung. Mereka mengumandangkan takbir sambil memukul beduk, plus bawa obor. Kalau di kota, mereka mengadakan konvoi di jalanan. Beberapa orang ada yang naik mobil dan motor. Malah bisa begadang semalaman. Bahayanya, kalau sampai mengganggu orang lain. Kalau begadang, akibatnya bisa telat bangun dan ketinggalan salat Id. Gawat!

Sobat, memang kita harus gembira menyambut Idulfitri. Akan tetapi, jangan sampai akibat terlalu sibuk bersiap menyambut Idulfitri, kita jadi enggak punya waktu lagi untuk beribadah pada akhir Ramadan. Hal ini mestinya bisa dengan mudah diantisipasi dengan planning yang baik. Jangan sampai kita malah melakukan hal-hal yang tidak ada manfaatnya, apalagi jika membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Amalan Menjelang Idulfitri

Menyambut Idulfitri, Sobat, itu artinya kita pun akan berpisah dengan Ramadan yang penuh keberkahan. So, seharusnya pada malam-malam akhir Ramadan kita gunakan waktu sebaik mungkin untuk meningkatkan ibadah kepada Allah Taala. Mohonlah ampunan Allah agar terbebas dari dosa dan api neraka, sehingga kita bisa mendapatkan predikat takwa di sisi-Nya. Penasaran apa saja yang harus dilakukan? Let’s check this out!

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan ibadah kita. Pertama, meraih malam Lailatulqadar. Barang siapa yang menghidupkan Lailatulqadar dengan amalan salat, juga akan mendapatkan pengampunan dosa. Ini sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Barang siapa melaksanakan salat pada Lailatulqadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari).

Kedua, membayar zakat fitrah. Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata, “Rasulullah saw. mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari bersenda gurau dan kata-kata keji, serta untuk memberi makan orang miskin. Barang siapa yang menunaikannya sebelum salat, zakatnya diterima. Barang siapa yang menunaikannya setelah salat, itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).

Ketiga, penghujung Ramadan ditutup dengan kumandang takbir. Allah Swt. berfirman, “Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu bertakwa pada Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu supaya kamu bersyukur.” (QS Al Baqarah: 185). Takbir disunahkan untuk dikumandangkan sejak berangkat dari rumah, hingga pelaksanaan salat Idulfitri. Dalam suatu riwayat disebutkan, “Nabi saw. biasa keluar hendak salat pada Idulfitri, lantas beliau bertakbir sampai di lapangan dan sampai salat hendak dilaksanakan. Ketika salat hendak dilaksanakan, beliau berhenti bertakbir.”

Keempat, saling mendoakan. Kita harus saling mendoakan teman agar amalan kita saat Ramadan diterima. Ini juga hal yang dianjurkan, lo, saat Hari Raya. Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa para sahabat Rasulullah saw. jika berjumpa dengan hari Id (Idulfitri atau Iduladha), satu sama lain saling mengucapkan, “Taqobbalallahu minna wa minka. Semoga Allah menerima amalku dan amalmu.” Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa sanad hadis ini hasan.

Kini sudah jelas ya, Sobat. Idulfitri adalah momen yang spesial banget. Nah, untuk menyempurnakan kegembiraan menyambut Idulfitri and agar mendapatkan pahala tambahan, yuk, kita ikuti sunah Rasulullah saw. sepanjang Idulfitri. Penasaran? Pengin tahu banget?

Hal yang Mendatangkan Pahala Sunah Sepanjang Idulfitri

Pertama, menghadiri salat Id. Selama tidak ada halangan, kamu harus salat, ya, Sobat. Kedua, mandi sebelum berangkat ke lapangan. Dari Nafi’, ia berkata, “Ibnu Umar ra. mandi pada hari Idulfitri sebelum berangkat ke lapangan.” (HR Malik dan As Syafi’i). Keren, ya. Mandi aja berpahala!

Ketiga, perbanyak bertakbir selama hari raya. Hari raya merupakan waktu untuk memperbanyak berzikir kepada Allah. Keempat, sarapan sebelum berangkat salat Idulfitri. Dari Buraidah, beliau berkata, “Nabi saw. tidak berangkat menuju salat Idulfitri sampai beliau makan terlebih dahulu, dan ketika Idul Adha, beliau tidak makan sampai salat dahulu.” (HR At Turmudzi, Ibn Majah). Kelima, berangkat dan pulangnya melewati jalan yang berbeda. Dari Jabir bin Abdillah ra., berkata, “Adapun Nabi saw. pada hari raya mengambil jalan yang berbeda (ketika berangkat dan ketika pulang).” (HR Bukhari).

Keenam, memakai pakaian terbaik. Ingat, ya, Sobat. Pakaian terbaik enggak harus baru, lo. Dari Jabir ra., ia berkata, “Nabi saw. memiliki jubah khusus yang beliau gunakan untuk Idulfitri dan Iduladha, juga untuk digunakan pada hari Jumat.” (HR Ibnu Khuzaimah).

Sobat, pasti makin enggak sabar untuk menyambut Idulfitri. Iya, dong! Awaited Special Moment. Momen spesial yang ditunggu, gitu, lo. Yuk, kita sambut Idulfitri dengan penuh kegembiraan. Semoga amal ibadah kita saat Ramadan diterima oleh Allah Taala. Amin. [MNews/YG]

Sumber: Buletin Teman Surga, edisi 018

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *