[Nafsiyah] Ketika Doa Tiada Berguna

[Nafsiyah] Ketika Doa Tiada Berguna

Penulis: Ustaz M. Taufik N.T.

Muslimah News, NAFSIYAH — Adalah mudah untuk mengatakan “kita pasti akan mati”, tetapi tidak mudah melakukan seperti hal yang diucapkan. Tidak jarang seseorang menunda-nunda kewajiban yang sangat mendesak atau tidak segera meninggalkan maksiat yang telanjur dilakukan. Seolah-olah ia bisa memastikan bahwa besok ia masih hidup. Sesungguhnya, ketika nyawa sudah berpisah dari raga, tidak berguna lagi upaya dan doa, walaupun sambil menangis dan mengiba.

Imam Al Baihaqi (w. 458 H) dalam kitabnya, Al Asmâ’ was Shifât, juz 1 hal 555, meriwayatkan dari Muhammad bin Ka’ab Al-Qurazi bahwa ia berkata, “Penghuni neraka berdoa kepada Allah lima kali. Empat kali dijawab Allah, sedangkan doa yang kelima (dijawab Allah dengan perintah agar) mereka tidak berkata lagi setelahnya selama-lamanya.”

Doa-doa itu tersebut dalam firman-firman Allah Swt. sebagai berikut, “Mereka menjawab, ‘Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?’” (QS Ghâfir: 11).

Permintaan ini dijawab Allah Swt., “Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja yang disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan. Maka putusan (sekarang ini) adalah bagi Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS Ghâfir: 12).

Doa penghuni neraka yang kedua, “Dan (alangkah ngerinya) jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya. (Mereka berkata,) “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh. Sesungguhnya, kami adalah orang-orang yang yakin.” (QS As Sajdah: 12).

Permintaan mereka ini dijawab Allah Swt., “Maka rasakanlah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan akan hari pertemuan dengan harimu ini (hari kiamat). Sesungguhnya Kami telah melupakan kamu (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan.” (QS As Sajdah: 14).

Doa penghuni neraka kali yang ketiga ialah, “Maka berkatalah orang-orang yang zalim, ‘Ya Tuhan kami, beri tangguh kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti Rasul-rasul.” (QS Ibrahim: 44).

Permintaan mereka ini dijawab oleh Allah Swt., (Kepada mereka dikatakan,) “Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia), bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?” (QS Ibrahim: 44).

Doa penghuni neraka kali yang keempat ialah sebagaimana firman Allah Swt., “Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, ‘Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami, niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh, berlainan dengan yang telah kami kerjakan.’” (QS Fatir: 37).

Allah Swt. menjawab permintaan mereka dalam firman-Nya, “Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun.” (QS Fatir: 37).

Penghuni neraka berdoa sebagaimana yang tersebut dalam firman-Nya, “Ya Tuhan Kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.” (QS Al Mu’minun: 107).

Akhirnya Allah Swt. menjawab dengan tegas, “Tinggallah dengan hina di dalamnya dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.” (QS Al Mu’minun: 108).

Setelah jawaban Allah Swt. yang kelima, bungkamlah penghuni neraka. Tiada lagi doa permohonan yang mereka panjatkan, selain pekikan dan jeritan yang keluar dari mulut mereka karena beratnya azab yang menimpa mereka.

Saat ini, ketika sebagian besar hukum-hukum-Nya diabaikan, upaya apa yang sudah kita lakukan untuk menjawab seruan-Nya? Pengorbanan apa yang sudah kita berikan untuk memperjuangkan tegaknya syariat-Nya? Kalau kita juga abai terhadap hal ini, apa jawaban kita nanti ketika ditanya di hadapan-Nya? Wallahualam. [MNews/YG]

Sumber: mtaufiknt[dot]wordpress[dot]com

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *