Mendampingi Remaja Muslimah Menjadi Bestie Salihah

Mendampingi Remaja Muslimah Menjadi Bestie Salihah

Penulis: Nabila Ummu Anas

Muslimah News, KELUARGA — Sebagai makhluk sosial, setiap manusia termasuk anak gadis kita akan berinteraksi dengan orang lain. Mereka akan berteman dan memiliki sahabat karib. Dalam bahasa anak sekarang, mereka lazimnya menyebut sahabat karib dengan sebutan bestie.

Di zaman now, memiliki bestie seolah menjadi kebutuhan hidup remaja. Tidak dimungkiri bestie-nya akan memberi warna, bahkan pengaruh besar bagi kehidupan anak gadis kita. Setiap keluarga muslim harus memahami fenomena ini dan mendampingi agar anak gadis mereka tepat menemukan bestie-nya. Teman yang akan menjadi sahabat dalam ketaatan dan berperilaku mulia.

Menjadi Bestie Salihah

Remaja salihah tidak hanya lahir dari keluarga muslim yang taat, lingkungan sekitar juga turut andil dalam pembentukannya. Di dalam lingkungan sekolah dan masyarakat beredar berbagai pemahaman yang memengaruhi anak gadis kita serta teman-temannya.

Orang tua mesti memastikan anak remaja mereka bergaul dengan teman-teman yang salihah. Keluarga jangan menganggap remeh persoalan ini atau membiarkan anak gadisnya bebas memilih teman bergaul. Sebab, seseorang bisa dikenali dan dinilai dari pertemanannya dengan siapa.

Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Agama seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Itulah sebab, orang tua bertanggung jawab dalam membentuk kesalihahan anak remajanya. Anak gadis kita harus dipahamkan bahwa menjadi bestie salihah akan membawa kebaikan bagi dirinya di dunia dan di akhirat.

Ia pun akan mendapatkan sahabat takwa karena kesalihahannya. Teman yang senantiasa menjaga dari maksiat, mengajak berlomba-lomba dalam kebaikan, serta meninggalkan kejelekan. Ia juga akan senantiasa menjaga, baik ketika bersama maupun tidak. Ia juga akan memberi manfaat karena kecintaannya dan senantia berdoa untuk sahabatnya, baik ketika temannya masih hidup maupun setelah tiada. Ia juga akan membantu menghilangkan kesulitan karena persahabatannya. (Bahjatu Quluubil Abrar,148)

Bersama Mengkaji dan Mendakwahkan Islam

Bestie salihah adalah sahabat yang tepat bagi remaja muslimah. Namun, harus ada wadah agar kesalihahan mereka terus terjaga. Senantiasa mengkaji Islam kafah bersama teman-temannya akan mebuat anak gadis kita selalu berada dalam ketaatan dan keterikatan dengan hukum Allah.

Orang tua harus mendorong bahkan sedapat mungkin memfasilitasi anak remaja mereka agar senantiasa mengkaji Islam, terutama kajian keislaman tentang interaksi sesama manusia. Mulai dari persoalan keyakinan, keterikatan dengan Islam hingga akhlak dengan sesama muslim. Remaja muslimah terbiasa mengkaji Al-Qur’an dan Sunah.

Jangan sampai ada penyesalan di kemudian hari karena telah salah dalam memilih teman. Allah Swt. berfirman, “Dan ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit kedua tanganya seraya berkata ‘Aduhai kiranya aku dulu mengambil jalan bersama Rasul. Kecelakaan besar bagiku. Kiranya dulu aku tidak mengambil fulan sebagai teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an sesudah Al-Qur’an itu datang kepadaku. Dan setan itu tidak mau menolong manusia’. (QS Al-Furqan: 27-29)

Ibnu Qudamah al-Maqdisi rahimahullah berkata, “Secara umum, hendaknya orang yang engkau pilih menjadi sahabat memiliki lima sifat berikut: orang yang berakal, memiliki akhlak yang baik, bukan orang fasik, bukan ahli bid’ah, dan bukan orang yang rakus dengan dunia.” (Mukhtasar Minhajul Qashidin 2/36).

Remaja muslimah tidak mencukupkan diri dengan kesalihan mereka. Amal dakwah akan mereka lakukan karena Allah mewajibkan dakwah bagi setiap muslim. Mereka akan menyebarkan wangi Islam kafah ini kepada teman-temannya.

Orang tua harus mengapresiasi dan mendukung jika anak remaja mereka sudah berani mendakwahkan Islam kafah ke sesama temannya. Secara tidak langsung ini akan menjadi lingkungan salihah bagi pergaulan remaja muslimah. Insyaallah.

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS At-Tahrim: 6). Wallahualam. [MNews/Has]

Sumber foto: TIMES Indonesia

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *